Pernah dengar yang namanya PLACEBO ??? Ok. Sinau kita hari ini akan membahas sedikit
tentang efek Placebo. Yuk, mariiiiiiii…………….
Placebo adalah sebuah
pengobatan yang tidak berdampak (penanganan palsu) yang bertujuan untuk
mengontrol efek dari sebuah harapan.
Istilah Placebo diambil
dari bahasa Latin yang berarti ‘I shall please’ (di Indonesiakan menjadi Saya
akan senang) yang mengacu pada fakta bahwa keyakinan akan efektivitas dari
suatu penanganan akan dapat membangkitkan harapan yang membantu mereka
menggerakkan diri mereka sendiri untuk menyelesaikan suatu ‘masalah’ – tanpa melihat
apakah substansi yang mereka terima adalah aktif secara kimiawi atau tidak
aktif.
Dalam penelitian medis
tentang kemoterapi, sebuah Placebo disebut juga ‘Pil Gula’ – merupakan zat yang
secara fisik / bentuk menyerupai obat aktif tetapi sebetulnya tidak memiliki
kandungan obat yang sesungguhnya. Dengan membandingkan efek dari obat aktif dan
Placebo, peneliti dapat menentukan apakah obat memiliki efek khusus di luar
yang diharapkan.
Efek Placebo adalah
sembuhnya pasien dari penyakitnya ketika mengkonsumsi obat kosong. Placebo biasanya
hanya berisi serbuk laktosa yang tidak memiliki khasiat apapun sebagai obat. Efek
ini muncul hanya karena pasien yang mendapat Placebo tidak mengetahui apa yang
diminumnya, namun secara sugesti bisa membuat obat itu benar-benar manjur
layaknya obat asli.
Istilah efek Placebo
berasal dari Dr. Henry Beecher – seorang dokter tentara Amerika pada masa PD I.
Beliau menemukan bahwa ada tentara yang meninggal bukan karena tertembak atau
terkena ranjau, namun mereka meninggal karena ketakutan yang hebat. Pada masa
itu, banyak tentara yang terluka dan persediaan Morfin sangat terbatas. Beecher
kemudian melakukan percobaannya dengan memberikan suntikan air garam dan
mengatakan pada para tentara yang terluka itu, mereka akan diberi suntikan
Morfin. Dari sini secara tidak sengaja Beecher menemukan bahwa hampir semua
rasa sakit dapat dikendalikan dan dihilangkan dengan memberikan suntikan air
garam.
Berikut tiga factor utama
dari efek Placebo:
1. Keinginan
seseorang untuk sembuh
2. Pengharapan
bahwa mereka akan sembuh / bahwa sesuatu yang positif dan baik akan segera
terjadi
3. Keyakinan
bahwa mereka akan disembuhkan (baik karena percaya pada obat yang digunakan
atau karena mereka percaya pada keahlian sang dokter yang merawat mereka)
Di
tahun 2002, sebuah studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of
Psychiatry melaporkan bahwa 38 % penderita depresi terjadi perubahan mood yang
positif dan bertahan lama setelah diberi ‘Obat’ yang sebenarnya hanya tablet
biasa. Bahkan scaning pada otak para pasien ini menunjukkan adanya peningkatan
aliran darah. Pada beberapa kasus, tingkat keberhasilan efek Placebo mencapai
80 %.
Ok
para pencari wawasan. Sekian Sinau kita hari ini. Barangkali ada sanak saudara
/ tetangga yang sedang menderita penyakit dan tidak jua sembuh, tak ada
salahnya mencoba efek Placebo ini. Yang terpenting, pastikan dulu bahwa si
pasien punya semangat untuk sembuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar